Banjir Jakarta dan Manajemen Ngeles Ahok

GoBetawi.com - Banjir mengepung Jakarta hari ini meski pekan lalu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan telah siap mengantisipasi puncak musim hujan. Katanya, banjir tak akan lama.

“Kita udah jaga. Besok kan puncak. Saya pikir puncak bisa sampai mendekati Imlek, sampai mendekati Imlek tanggal 10-an. Kita udah siap kok. Banjir juga nggak akan lama. Kecuali sabotase ya,” kata Ahok.

Pernyataan itu disampaikan Ahok saat diwawancarai wartawan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (2/2/2015) sore. Katanya, pihaknya selama ini telah bekerja keras mengantisipasi banjir.

“Genangan baru sebetulnya hampir nggak ada. Kurangnya udah lebih banyak,” sebut Ahok.

Suami Veronica Tan ini menyebut, sistem pompa penyedot air sudah siap, meski belum sempurna. Namun untuk di jalur Selatan, masih terkendala banyaknya rumah-rumah kumuh di pinggiran sungai yang belum dibebaskan.

“Tapi yang selatan, karena volume sungainya semua nggak cukup, pasti meluap. Yang repot selatan sebetulnya, karena selatan sungainya rata-rata ditutupi rumah-rumah mewah sampai kumuh. Yang harusnya lebar sungai 20 meter, 12 meter, tinggal 3-4 meter ya masalah. Nah, itu kita akan terus usahakan bongkar. Tidak ada pilihan,” jelas Ahok.

Kurang dari sepekan usai Ahok menyatakan kesiapannya menghadapi puncak musim hujan, Jakarta dilanda banjir hari ini. Lalu apa alasan Ahok?

Dia tak menyangka volume hujan hari Senin ini begitu besar.

“Sudah ada early warning system. Kan kita nggak sangka hujannya begitu besar volumenya,” ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (9/2/2015).

Selain itu Ahok juga menyatakan ada persoalan dengan pompa yang digunakan untuk menyedot air. Karena volume air begitu besar, jumlah pompa tidak mencukupi.

“Pompa kapasitas nggak cukup, terus pompanya ngambek ibaratnya sudah mampet. Dia (pompa) terus dari jam 08.00 WIB malam terlalu panas dia nggak kuat lagi. Itu yang menyebabkan pompa kurang langsung kerendam protokol,” ujar Ahok.

Ahok menyebut selain curah hujan yang tinggi, genangan air juga disebabkan oleh adanya rob. Suami Veronica Tan tersebut meminta agar pompa-pompa bisa segera diservis.

“Servis. Tapi intinya rob mesti diberesin sama di Utara ini mesti pasang pompa besar. Sekarang posisi kita kan di bawah muka laut, jadi nggak mungkin kalau hujan semua nggak bisa dipompa keluar terus airnya rob masuk ke tanggul belum siap karena pompa trus air laut kan mutar terus ini. Nah ini nggak bisa turun, itu yang terjadi,” kata Ahok.

Beginilah jika mempunyai pemimpin yang pandai bersilat lidah. Ia memiliki jurus manajemen ngeles untuk menghadapi beragam persoalan termasuk soal banjir. (KabarUmat)


Klik Download Untuk Aplikasi Android GoBETAWI.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Banjir Jakarta dan Manajemen Ngeles Ahok"

Posting Komentar