[Nostalgia Betawi Tempo Dulu] BANDENG IMLEK ORANG BETAWI

GoBetawi.com - Perjodohan dua Budaya antara budaya yang kemudian hari disebut sebagai Orang Betawi dengan budaya Tionghoa sudah berlangsung cukup lama; jauh sebelum kedatangan Belanda yang pada akhirnya mengankangi Indonesia selama ratusan tahun. Hasil perjodohan tersebut bisa dilihat misalnya dalam bidang kesenian.

Gambang kromong yang merupakan seni musik Betawi, adalah sejenis orkes yang memadukan gamelan dengan alat-alat music Tionghoa. Sebutan gambang kromong diambil dari nama dua buah alat perkusi, yaitu gambang dan kromong. Awal mula terbentuknya orkes gambang kromong tidak lepas dari seorang pemimpin komunitas Tionghoa yang diangkat Belanda bernama Nie Hoe Kong (Wikipedia).

Kesenian Betawi lainnya yang ada pengaruh budaya Tionghoa antara lain Cokek, Tanjidor ada juga yang disebut Tari Topeng. Kostum yang dikenakan para penari topeng bisa dilihat sangat kental sentuhan Tionghoanya.

Hari ini 23 Jnuari masyarakat Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek 2563. Hari istimewa yang tentu sangat menggembirakan. Datangnya tahun baru imlek membawa nuansa lain bagi sebagian masyarakat Betawi. Bukan cuma orang Tioanghoa yang sibuk, Orang Betawi khususnya masyarakat Betawi sekitar Kebon Jeruk, Rawa Belong dan Palmerah tidak kalah hebohnya.

Beberapa hari menjelang Hari Raya Iedul Fitri, Pasar Rawa Belong dimulut jalan Sulaiman yang mengarah ke Pasar Bunga akan dipenuhi pedagang daging Kerbau. Orang Betawi biasa mengolah daging Kerbau menjadi Semur sebagai teman Sayur Godog untuk melengkapi makan ketupat di Hari Raya Iedul Fitri.

Ditempat yang sama menjelang Tahun Baru Imlek yang kita temukan bukan lagi pedagang daging Kerbau, yang ada adalah penjual Ikan Bandeng. Buat Orang Tionghoa selain kue keranjang atau dodol cina orang Betawi bilang. Ikan bandeng merupakan sajian pada saat ritual menyambut tahun baru.

Sudah menjadi tradisi buat sebagian orang Betawi saat Tahun Baru Imlek mengantar ikan bandeng kepada mertua. Dulu-dulu, mantu yang ga ngirimin ikan bandeng saat tahun baru imlek bisa-bisa dicap mantu pelit, heheh…. Sementara seorang anak mantu yang ngirimi mertuanya dengan ikan bandeng yang besar kalo ditenteng sampe ngengser itu buntutnya, itu mantu sohor yang dipuji mertua.

Tradisi antar ikan bandeng orang Betawi pada saat Imlek yang sudah lama ini awalnya mungkin kebetulan saja. Ini analisa ngasal saya saja. Orang betawi sangat suka ikan bandeng, biasanya dimasak Pindang Kecap kalau diinapkan itu sayur pindang bandeng, bumbu dan kecapnya kian meresap rasnya tambah enak. Bapak saya suka sekali dengan sayur pindang bandeng yang sudah nginap ini.

Ikan bandeng yang paling enak untuk disayur pindang adalah yang besar-besar. Bandeng yang besar ini mengandung banyak lemak yang akan menambah sedap kuah pindang tersebut..

Pada saat Tahun Baru Imlek beginilah ikan bandeng besar-besar yang berkualitas bisa kita dapatkan. Ikan bandeng yang dijual menjelang Imlek tidak sama dengan ikan bandeng yang dijual sehari-hari. Ikan bandeng Imlek ukurannya besar-besar, bandeng tersebut dipelihara khusus selama setahun dan dijual menjelang Imlek.

Nah, pada saat seperti inilah orang betawi berduyun datang membeli bandeng. Bagi mereka yang punya uang berlebih akan beli bandeng banyak-banyak. Untuk dimasak sendiri dan tentu tidak lupa ngirimin mertua.


Klik Download Untuk Aplikasi Android GoBETAWI.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "[Nostalgia Betawi Tempo Dulu] BANDENG IMLEK ORANG BETAWI"

Posting Komentar