Dinas Pariwisawa Jakarta Pusat Berjanji Hidupkan Budaya Betawi

GoBetawi.com -  Suku Dinas Pariwisata Jakarta Pusat berencana menghidupkan kembali kebudayaan tradisional Betawi yang udeh mulai ngilang dengan membuka ruang bagi kelompok masyarakat atau sanggar untuk mementaskan atraksi budaya tersebut. 

KOMPAS/LASTI KURNIA Kelompok Sanggar Betawi Si Pitung pimpinan H Bachtiar berkemas pulang seusai bermain di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (20/3/2014).

"Bisa saja kebudayaan tradisional Betawi seperti tanjidor, gambang kromong atau jenis tarian khas lainnya yang mulai hilang itu ditampilkan di hotel atau destinasi-destinasi wisata," kata Kepala Sudin Pariwisata Jakpus, Triyugo Prasetyo di Jakarta, Kamis (23/10/2014) seperti yang di lansir kompas.

Diakui Prasetyo, ruang untuk atraksi budaya tidak tersedia, karena itu lah pihaknya akan menjembataninya.
Menurut Kepala Sudin Pariwisata Prasetyo  ketika intensitas atraksi budaya semakin sering dilakukan, hal  ntuh akan menjadi semacem promosi dan pada akhirnya akan menarik wisatawan untuk mengenal lebih dekat budaya tradisional Betawi tersebut.

Sama seperti di Bali, lanjut Prasetyo, wisatawan mancanegara dan domestik berbondong-bondong mengunjungi sanggar-sanggar seni dan budaya hanya sekadar menonton latihan pelaku seni tari.

"Seperti itulah yang kami harapkan. Walaupun masih sebatas latihan sanggar dan belum pementasan namun sudah ada wisatawan yang menontonnya. Dalam rangka itulah kami akan merangkul industri pariwisata untuk sama-sama menghidupkan kembali budaya Betawi yang mulai hilang," katanya.
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Kelompok gambang kromong Setya Muda tampil menyemarakkan acara pelantikan Wali kota Jakarta Selatan di kampung budaya Betawi di Setu Babakan, Jakarta, Rabu (15/5/2013). Gambang kromong merupakan kesenian khas Betawi yang memadukan unsur gamelan tradisional dan alat musik Tionghoa. Kesenian ini banyak ditampilkan sebagai hiburan di acara-acara warga Betawi.

 
Bahkan untuk mengintensifkan atraksi budaya Betawi, pelaku seni dapat memanfaatkan delapan destinasi wisata di Jakarta sebagai tempat pementasan dan mempromosikan cenderamata-cenderamata khas Betawi.

"Jadi sanggar-sanggar bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di setiap destinasi wisata Jakarta. Selain menghidupkan kembali budaya tradisional Betawi, juga ada nilai tambah yang diperoleh pelaku seni," katanya.
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Pengunjung melihat pentas lenong yang dimainkan kelompok seni Bina Irama di kawasan wisata Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (13/5/2012).

Wali Kota Jakarta Pusat H Saefullah mengeluarkan Keputusan Nomor 276 Tahun 2014 tentang Penetapan Delapan Kawasan Destinasi Wisata.

Delapan destinasi wisata tersebut yaitu kawasan Pasar Baru dan Kemayoran, Monumen Nasional dan Gambir, Tanah Abang, Jalan Jaksa (Bang Jaim), Senen, Thamrin, Lapangan Banteng dan Menteng.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dinas Pariwisawa Jakarta Pusat Berjanji Hidupkan Budaya Betawi"

Posting Komentar