[Resensi Buku Betawi] Hikayat Nakhoda Asik | Karya Saripi Bin Usman





Sebagai warisan sastra masa lalu, hikayat ciptaan Sapirin bin Usman al-Fadli dan Muhammad Bakir ini sangat menghibur karena menimbulkan rasa heran, kagum dan ketawa. Sarat dengan adegan-adegan yang hebat dan fantastis, yang menunjukkan sebuah kreativitas yang mengagumkan. Apalagi karya ini pun dengan sinis menertawakan norma-norma klasik. 

Sikap kepahlawanan dan kesempurnaan yang dengan tekun diilustrasikan oleh sastra klasik tidak sesuai lagi dengan mentalitas zaman mereka. Sikap kritis kedua pengarang hikayat itu juga diperlihatkan terhadap unsur Islam yang sering disebut sebagai napas masyarakat dan budaya Betawi. Inilah aspek menarik dari karya itu: berakar kuat dalam tradisi sastra lama, berlatarbelakang dunia hikayat yang penuh keajaiban, tetapi sekaligus membangkang dengan gaya jenaka dan kreatif terhadap segala belenggu tradisi lama itu. 

Sungguh suatu khazanah warisan budaya Betawi yang sangat berharga sebab setiap pembacanya bukan saja akan terbawa dalam kenyamanan menikmati tradisi beserta kegirangan memperolok tradisi, lebih jauh lagi akan menemukan refleksi masyarakat dan mentalitas Betawi di suatu periode ketika kemodernan kian menghebat di Batavia selama periode 1860-1890. (Komunitas Bambu)

Informasi Tambahan
  • Berat                 : 0.495 kg
  • ISBN                : 9789791570664
  • Jenis Sampul      : Soft Cover
  • Waktu Terbit      : 2009
  • Penulis               : Muhammad Bakir bin Syofyan, Sapirin bin Usman
  • Penerbit             : Masup Jakarta
  • Jumlah Halaman : 334 Hal.
  • Edisi                  : Cet. I
  • Deskripsi           : bibliografi, illus., indeks
  • Penyunting         : Henri Chambert-Loir

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "[Resensi Buku Betawi] Hikayat Nakhoda Asik | Karya Saripi Bin Usman"

Posting Komentar