Nyok, Melihat Betawi dalam Seni Lukis...

Pada umumnya banyak orang mengenal kesenian Betawi melalui lenong, ondel-ondel,  tari-tarian, dan musik seperti tanjidor atau gambang. Ternyata kesenian Betawi dapat pula dilihat dalam seni lukis, seperti yang dilakukan pelukis  H. Sarnadi Adam, putera Betawi kelahiran Simprug, Kebayoran, Jakarta Selatan, tahun 1956. Menyadari keragaman budaya Jakarta, Sarnadi  Adam menggelar pameran lukisan tunggal  bertema ”Betawi dalam Lukisan” di Gedung Piramida (Anex) di Jln. Pintu I Senayan, Jakarta Pusat. Acara tersebut memamerkan karya-karya Sarnadi Adam yang menghadirkan pandangannya tentang tarian Betawi dan ekspresi penarinya, juga budaya Betawi dilihat dari percampuran budaya yang ada sejak dulu.

 “Pameran ini merupakan realisasi dan sosialisasi karya-karya saya kepada masyarakat Betawi dan masyarakat Indonesia pada umumnya, jadi obsesi dan ekspresi saya tersampaikan.” ujar  Sarnadi Adam.

Seni lukis Betawi, menurut Sarnadi, dalam dunia seni lukis Indonesia sebetulnya tidak ada. Namun, karena dirinya sering melukis segala persepsi dirinya terhadap budaya Betawi selama bertahun-tahun, para kritikus lukis menggolongkannya sebagai seni lukis Betawi. [mareno]

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Nyok, Melihat Betawi dalam Seni Lukis..."